Perkembangan Pandangan Geografi
- Pandangan Geografi Klasik
- Pandangan Geografi Modern (Abad Ke-18)
- Pandangan Geografi Akhir Abad Ke-19
- Pandangan Geografi Abad Ke-20
- Pandangan Geografi Mutakhir
Refrensi
Buku Geography (Yudhistira Year X)
Read More 4 komentar
Model dan Teori Atom Modern
Berdasarkan teori mekanika kuantum, keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian ditemukan elektron. Teori tersebut dikemukakan oleh ahli fisika Jerman, Werner Heinsenberg yang dinamakan prinsip ketidakpastian Heinsenberg.
Persamaan gelombang de Broglie dan prinsip ketidakpastian Heisenberg dijadikan dasar oleh Erwin Schrodinger saat merumuskan persamaan Schrodinger. Persamaannya adalah sebagai berikut :
Menurut Heisenberg, elektron yang bergerak menimbulkan perubahan dalam posisi dan momentum setiap saat sehingga posisi dan kecepatan elektron yang sedang bergerak secara bersama-sama tidak dapat diukut dan dilakukan secara tepat.
Refrensi
Buku Chemistry (Yudhistira Year X)
Read More 0 komentar
Model dan Teori Atom Bohr
Model dan Teori Atom Bohr. Pada tahun 1913, Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford dengan menerapkan teori kuantum Planck dan Einstein. Menurut Bohr, gerakan yang dijelaskan pada gambar berikut :
(a) Tingkat energi yang dilintasi elektron sesuai teori Planck dan Einstein |
(b) |
Amati gambar diatas. Tiap tingkatan enegi akan diisi oleh sejumlah elektron tertentu. Menurut Bohr, jumlah elektron maksimal setiap tingkat adalah 2n². Misal, pada tingkat energi 1, jumlah elektron maksimalnya adalah 2 x 1² = 2 elektron. Jumlah elektron maksimal pada tingkat 2 adalah 2 x 2² = 8 elektron, dan seterusnya.
Huruf K, L, M, dan seterusnya menyatakan lintasan atau orbit elektron pada setiap tingkat. Tingkat 1 (n = 1) disebut orbit K, n = 2 disebut L, dan seterusnya. Elektron yang jatuh dari tingkat energi rendah ke tinggi akan menyebabkan eksitasi elektron sehingga menyebabkan penyerapan energi yang menghasilkan warna-warni tertentu yang sangat indah.
Secara ringkat teori yang dikemukan Neils Bohr (teori atom Bohr) dapat dipahami sebagai berikut :
a. Elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu
b. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain.
- Apabila dari tingkat energi rendah ke tinggi, disebut eksitasi. Hal itu dicapai dengan cara menyerap energi.
- Apabila dari tingkat energi tinggi ke rendah, disebut deeksitasi. Hal itu dicapai dengan cara pemancaran energi.
Refrensi
Buku Chemistry (Yudhistira Year X)
Read More 0 komentar
Penemuan Neutron oleh Chadwick
Penemuan Neutron oleh Chadwick. Percobaan Rutherford yang berhasil menemukan proton dan inti atom masih menyimpan misteri. Jika atom tersusun atas proton dan elektron, jumlah massa proton dan elektron seharusnya sama dengan massa atom. Namun, fakta saat itu justru memberikan informasi bahwa jumlah massa proton dan elektron lebih kecil dari massa atom.
Para ilmuan menduga dalam inti atom masih terdapat partikel dengan muatan netral dan beratnya merupakan selisih antara massa atom dan jumlah massa proton dan elektron. Dua puluh tahun kemudian, misteri itu akhirnya terkuak, James Chadwick, seorang ilmuan Inggris berhasil menemukan partikel neutron pada tahun 1932.
- Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke kutub positif dan negatif.
- Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
Refrensi
Buku Chemistry (Yudhistira Year X)
Read More 0 komentar
Penemuan Inti Atom Rutherford
Penemuan Inti Atom Rutherford. Pada waktu yang hampir bersamaan dengan percobaan Thomson, empat orang fisikawan, yaitu Henri Becqurel, Marie Curie, Pierre Curie, dan Ernest Rutherford meneliti keradioaktifan. Ada tiga jenis partikel sinar radioaktif, yaitu partikel alfa (α) bermuatan positif, partikel beta (β) bermatan negatif dan gamma (γ) yang tidak bermuatan.
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti radiasi dari uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ. Radioaktif tersebut disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sihingga sinar α dalam kotakakan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng emas tipis sehingga eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas. Sebagian besar sinar α diteruskan, hanya sedikir yang dipantulkan.
Image source : google.co.id |
Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel α mendekati inti sangat kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti akan menolak partikel α karena inti bernuatan positif seperti partikel α.
Kesimpulan :
- Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan begatif yang beredar mengelilingi inti atom
- Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti atom.
Buku Chemistry (Yudhistira Year X)
Read More 5 komentar
Model dan Teori Atom Rutherford
Model dan Teori Atom Rutherford
Sebelum elektron ditemukan oleh J.J Thomson, E. Goldstein menerangkan adanya berkas sinar yang berfluorisesi pada permukaan dalam tabung sinar katode yang melaju lewat lubang - luang dalam tabung dan bergerak menuju ujung lain dari tabung yang bermuatan negatif.
Artinya, terdapat sinar bermuatan positif bergerak dalam tabung tersebut. Peristiwa terbentuknya terusan dijelaskan oleh Goldstein sebagai berikut :
Diagram eksperimen Goldstein |
Refrensi
Buku Chemistry (Yudhistira Year X)
Read More 0 komentar