Sabtu, 21 Juli 2012

Teori Atom Democritus

Democritus
Democritus, filusuf Yunani kuno yang hidup dari 460 SM - 370 SM, mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi.
Menurut Democritus :
Jika sebuah batu dibelah dua, kemudian setiap hasil pembelahan tersebut dibelah kembali, dan demikian seterusnya hingga tidak dapat dibelah lagi, setiap belahan batu mempunyai sifat yang sama dengan batu asal.
Democritus menyebut bagian dari belahan batu yang paling kecil itu dengan istilah atomos (A = tidak, TOMos = dipotong-potong), yang artinya "invisible" (tidak terlihat). Berdasarkan teori Democritus, atom yang menyusun setiap zat berbeda satu sama lain.

Namun Teori Atom Democritus tersebut ditolak oleh Aristoteles dan Plato, dua orang filusuf Yunani kuno terkemuka lainnya. Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles yang dikemukakan pada 432 SM. Menurut Empedokles, batu tersusun atas api, air, tanah, dan udara.

Aristoteles juga melengkapi pendapat Empedokles bahwa keempat unsur penyusun zat, yaitu api, air, tanah, dan udara dapat diubah ke bentuk lainnya. Meskipun pendapat Aristoteles itu salah, masyarakat Yunani lebih mengikuti pendapat Aristoteles dibandingkan Democritus.
Bagian penyusun unsur menurut Empedokles

Refrensi 

Buku Chemistry (Yudhistira Year X)

2 komentar:

  1. hore..
    akhirnya jadi pertamax.
    bagus nih artikelnya.
    Ijin copas ya..
    oh iya tolong ingatkan saya bila saya lupa menaruh link sumbernya :D


    #Salam silaturahmi

    BalasHapus

Semoga Bermanfaat Bagi Anda! Silahkan Berkomentar!
Maaf bila Admin lambat dalam memberikan respon, karena tidak 24 jam Online.
DILARANG berkomentar tentang hal - hal yang mengandung unsur spam, SARA, dan menyinggung siapapun.
Terima Kasih!